Selasa, 31 Maret 2015

Inovasi Terbaru : Botol “Meriang”


Kali ini saya akan menjelaskan sebuah inovasi terbaru karya saya dan teman-teman saya, yaitu Botol “Meriang”. Apasih itu Botol “Meriang”?
Ini dia….

Botol “Meriang”. Dari namanya saja kita sudah bisa mereka-reka, mengapa disebut Botol “Meriang”. Meriang adalah sebuah kondisi dimana suhu yang terdapat yaitu antara panas dan dingin.
Dari situlah kami mendapatkan inspirasi ini, karena Botol “Meriang” ini dapat menciptakan cairan atau air yang di dalamnya menjadi dingin atau panas.
Botol ini sangat cocok bagi orang yang suka melakukan travelling atau berjalan-jalan, karena penggunaan botol ini sangat praktis dan mudah, dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Botol ini bertenagakan energi dari baterai, oleh karena itu botol ini amat sangat praktis dalam penggunaan sehari-hari.
Cara penggunaannya pun cukup mudah, apabila kita ingin mendapatkan air dingin, kita hanya tinggal memasukkan air dan menekan tombol yang berwarna biru atau COLD. Sebaliknya, apabila kita menginginkan air panas atau hangat, kita hanya tinggal menekan tombol HOT. Sangat mudah bukan?
Tidak hanya itu, terdapat termometer di sisi botol, agar kita bisa mengetahui bahkan menyesuaikan suhu yang kita inginkan. Temperatur yang tersedia yaitu antara 5 derajat Celcius sampai dengan 90 derajat Celcius.
Demikianlah deskripsi dari inovasi saya dan teman-teman saya, mudah-mudahan ke depannya Botol “Meriang” ini bisa benar-benar ada..

Sabtu, 14 Maret 2015

Semua, Tak Terkecuali.

Pernah merindukan sesuatu yg aneh? Sesuatu yg bahkan seharusnya dilupakan saja? Ah sebenarnya aku tadi sudah lupa akan hal kecil itu. Tapi tiba-tiba aku mengingatnya kembali. Aku rindu, merindukanmu.. Aku rindu saat saat aku bisa melihatmu dari sudut kelas. Aku rindu, saat kita dihukum bersama. Aku rindu, mendengar celotehmu. Aku rindu, mengomelimu. Aku rindu, bertanya soal matematika yang sulit aku kerjakan padamu. Aku rindu, melihat senyummu. Aku rindu, membicarakan tentangmu. Aku rindu, melihatmu diam-diam saat jam pelajaran berlangsung. Aku rindu, menyapamu. Aku rindu, diabaikan oleh mu. Aku rindu, melakukan usaha agar bisa mendapatkan perhatianmu. Aku rindu, semua tentang kamu. Sungguh...

Sabtu, 07 Maret 2015

Kreativitas Diri dengan Pendekatan 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk)

Setiap orang pasti memiliki kreativitasnya masing-masing. Baik kreativitas itu dibidang memasak, kerajinan tangan ataupun dalam memecahkan masalah. Kali ini saya akan membahas kreativitas yang saya miliki. Saya sangat suka membuat kerajinan tangan, terutama kerajinan tangan dari kain flanel. Awalnya saya sering melihat orang membuat kerajinan tersebut di televisi dan majalah. Kebetulan, Ibu saya juga sangat menyukai kerajinan tangan. Beliau juga sering membelikan buku bacaan yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Saya pun tertarik untuk mencoba membuatnya. Akhirnya setelah melihat-lihat dari buku juga internet, saya mulai belajar secara otodidak membuat kerajinan dari kain flanel. Awalnya memang sulit karena saya tidak pernah membuatnya. Saat membuat kerajinan dari kain flanel, haruslah pintar-pintar membuat bentuk yang lucu dan menggabungkan warna yang menarik. Selain itu, saat menjahit untuk menyatukan kain flanel yang satu dengan yang lain juga harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya maksimal. Tidak sengaja kerajinan yang saya buat dilihat oleh teman saya, dia pun meminta untuk dibuatkan juga. Setelah itu, saya pun mulai menjual hasil kerajinan tangan yang saya buat sendiri. Uang yang dihasilkan lumayan untuk ditabung. Akhirnya dengan hobi yang saya lakukan, saya pun bisa mendapatkan uang dengan usaha sendiri.

Tugas Diskusi Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan

Kelompok 3 :
  • Afifah Gina P. S (10514391, 1PA21)
  • Dede Kumalasari ( 12514613, 1PA21)
  • Gea Verina ( 14514474, 1PA21)
  • Lingga Dyah F. ( 16514089, 1PA20)
  • Nadia Vanessa ( 17514744, 1PA21)
  • Nindhita Dwi A. (17514962, 1PA21)
  • Rahmiwati Arifin ( 18514821, 1PA21)
  • Suci Utami ( 1A514484, 1PA21)
  • Triya Novita ( 1A514885, 1PA21)
Tugas Diskusi Kelompok  :

  1. Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak?
  2. Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif daripada anak yang berasal dari sosial ekonomi yang rendah?
  3. Anak dari berbagai urutan kelahiran, memiliki tingkat kreativitas yang berbeda?
Jawaban Diskusi  :
  1. Menurut kelompok kami dan berdasarkan hasil pencarian, anak laki-laki memang menunjukkan kreativitas yang lebih besar dibandingkan anak perempuan. Terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan oleh perlakuan pada anak laki-laki . Dimana anak laki-laki akan di tuntut menjadi lebih mandiri, selain itu anak laki-laki cenderung lebih suka mengambil resiko dan tantangan. 
  2. Menurut kelompok kami dan berdasarkan hasil pencarian, kedua kelompok sosial ekonomi tersebut sama-sama memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Jika dilihat dari segi kelompok sosial ekonomi rendah, mereka dapat kreatif karena mereka harus memenuhi kebutuhan ditengah-tengah keterbatasan sehingga biasanya anggota kelompok tersebut harus memutar otak dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan kelompok sosial ekonomi yang tinggi biasanya ditunjang oleh banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui berbagai komunitas dan sumber. Jadi dalam hal ini kelompok kami lebih setuju bahwa anak dari kelompok sosial ekonomi tinggi lebih kreatif karena anak dari kelompok sosial ekonomi tinggi lebih terpenuhi dari segi fasilitasnya.
  3. Menurut kelompok kami dan berdasarkan hasil pencarian. Kami setuju bahwa anak dari berbagai urutan kelahiran tingkat kreativitasnya berbeda. Hal ini dapat dilihat dimana anak pertama biasanya paling diandalkan untuk memenuhi harapan-harapan orangtua, sehingga biasanya anak pertama akan lebih cenderung menjadi anak yang penurut dari pada anak yang lainnya.

Sumber Resensi : https://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/