Kamis, 26 Januari 2017

Aku Baik-baik Saja

Senja selalu menjadi penutup sebuah kisah
Tentang kamu yang bagai teka-teki
Tentang kamu yang bagai labirin
Tentang kamu yang sulit aku pahami

Kemarin senja terlihat cerah
Bisa saja hari ini berubah redup
Bahkan dibasahi oleh hujan kepedihan
Yang tampak mengelantungi pikiran

Aku,
Anganku,
Dan segelintir rasa sesak di dada
Adalah sebuah hadiah penutup kisah

Aku kira kemarin kamu terasa hangat
Tapi hari ini...
Kamu terlihat begitu dingin
Mengigil aku menatap hadirmu

Beri aku sedikit petunjuk
Untuk menetap
Atau pergi selamanya

Jika memang terasa dingin
Biarlah terus begini
Jangan kamu diam-diam hangati
Hati mengigil ini

Jika memang ingin pergi
Jangan kamu sisakan sedikit
Rasa di hati ini

Aku tidak apa-apa
Aku baik-baik saja
Biarlah waktu menyembuhkan
Segala kerisauan

Sungguh...
Aku baik-baik saja.

NDA, 260117

Selasa, 24 Januari 2017

SEBUAH KETIDAKSENGAJAAN

Kita bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan
Mungkin semesta mendengar harapan ku
Karena itu Dia memberiku kesempatan
Menghabiskan beberapa waktu bersamamu

Aku yang dari awal sudah mengagumimu
Aku senang mendengar ceritamu
Nasihatmu yang kala itu meluluhkan hatiku
Caramu menuntunku untuk tidak membenci siapapun

Setiap hari bertemu
Bersenda gurau
Melakukan perdebatan
Aku anggap sebagai sebuah pendekatan

Ku kira disini, aku lah yang berjuang
Tapi kemudian aku sadar
Seperti ada yang berubah diantara kita
Senyummu terlihat berbeda

Caramu memperlakukanku
Lambat laun mulai berbeda
Kamu membuat aku semakin terjebak
Aku merasa asing dengan diriku sendiri

Kamu terus saja menunjukkan rasa lain
Aku sangat senang
Hanya saja semua itu membuatku canggung
Detak jantungku tak beraturan

Maafkan aku,
Bukan maksudku menjauh darimu
Hanya saja aku masih takut
Takut kepada diriku yang tidak bisa membahagiakanmu

Bukannya aku menolakmu
Hanya saja aku ingin kita seperti dahulu
Berbicara tanpa ada rasa canggung
Semua berjalan normal, termasuk detak jantung

Memang klise
Mengharapkan semua berjalan seperti dahulu
Padahal sama-sama tahu
Perasaan ini sudah tumbuh menjadi baru

Aku,
Kamu,
Semoga disemogakan oleh semesta
Agar tak ada lagi sebuah tanda tanya

NDA. Tangerang, 25 Jan 2017

Selasa, 17 Januari 2017

TUGAS 3 PSIKOLOGI MANAJEMEN

A. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Menurut Hemhiel dan Coons bahwa kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang mempimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).
Menurut Rauch dan Behling bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
Menurut Jacobs dan Jacques, kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarah berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
Wahjosumidjo menjelaskan bahwa butir-butir pengertian dari berbagai kepemimpinan pada hakikatnya memberikan makna :
1. Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
2. Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
3. Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.




B. Peran Pemimpin

Peranan pemimpin menurut hasil penelitian Henry Mintzberg adalah sebagai berikut:
1. Peranan yang bersifat interpersonal.
Dalam fungsi yang bersifat interpersonal meliputi 3 macam peran, yaitu: (a) figurehead yakni sebagai pemimpin suatu organisasi kadang-kadang harus tampil dalam berbagai upacara resmi dan undangan, misalnya hadir dalam upacara anggota stafnya, mengahdiri upacara-upacara pelantikan dan sebagainya, (b) berperan sebagai leader (penggerak) harus mampu memberikan bimbingan sehingga bawahan dapat dibina dan dikembangkan dalam pelaksanaan tugas, (c) berperan sebagai liaison (penghubung) untuk mengembangkan hubungan kerjasama, bukan hanya dengan bawahan melainkan dengan lingkungan kerja diluar satuannya dalam satuannya untuk saling tukar menukar informasi.
2. Peranan yang bersifat informasional. Menerima dan menyampaikan informasi adalah peranan penting bagi setiap manajer, sebab dalam setiap pengambilan keputusan manajer perlu informasi. Ada tiga macam peranan yang bersifat informasional, yaitu: (a) peranan sebagai pemonitor dalam arti setiap manajer harus selalu mengikuti dan memperoleh segala macam informasi seluruh proses kegiatan di satuan kerjanya, (b) peranan sebagai dissiminator, seorang manajer harus selalu memberikan informasi kepada bawahannya tentang setiap hal yang berkaitan dengan satuan kerjanya. Hal ini penting agar para bawahan selalu dapat mengikuti setiap program dan perubahan yang terjadi di lingkungan kerjanya, (c) peranan sebagai juru bicara.
3. Peranan sebagai pengambil keputusan. Dalam pengambil keputusan setiap manajer dapat berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) mampu mengatasi segala macam kesulitan (disturbances handler), (c) mampu mengatur segala macam sumber yang ada, dan (d) mampu mewakili dalam setiap hubungan kerja dengan satuan kerja diluarnya.

SUMBER : https://books.google.co.id/books?id=B8cfnF69lOEC&pg=PA238&dq=pengertian+kepemimpinan&hl=ban&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20kepemimpinan&f=false



C. Teori X dan Y

Salah satu model perilaku kepemimpinan adalah Teori X dan Y yang dikemukakakn oleh Douglas McGregor. Teori X dan Y didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan/pegawai dan bagaimana memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari Teori X dan Y adalah :
Teori X :
1. Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
2. Karyawan selalu ingin diarahkan.
3. Manajer harus selalu mengawasi kerja.
Teori Y :
1. Karyawan suka bekerja.
2. Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri.
3. Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.

Asumsi yang dikembangkan dalam Teori X pada dasarnya cenderung negatif dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan petunjuk (directive-leadership style). Gaya kepemimpinan petunjuk sangatlah tepat diterapkan manakala karyawan yang menjadi bawahannya tersebut cenderung pasif, malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, peran pengarahan yang dilakukan oleh manajer suatu organisasi menjadi sangatlah dominan dan penting bagi kemajuan organisasinya tersebut. Tanpa arahan yang jelas dan baik, kinerja karyawan akan buruk, tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan tidak dapat diselesaikan tepat waktu, atau kualitas penyelesaian pekerjaannya rendah.
Dalam hal ini, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dengan para karyawannya cenderung menjadi komunikasi satu arah yaitu komunikasi dari manajer ke bawahan (top-down communications). Sumber komunikasi lebih didominasi dari manajer, sehingga bawahan cenderung hanya mengiyakan, tidak punya inisiatif, dan tinggal melaksanakan saja tanpa memahami apa maksud dan tujuan atau latar belakang pelaksanaan tugas tersebut.
Sementara itu, asumsi yang dikembangkan dalam Teori Y pada dasarnya cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang diterapkannya adalah gaya kepemimpinan partisipatif (participative leadership style). Dalam Teori Y diasumsikan bahwa karyawan cenderung berperilaku positif. Karyawan pada dasarnya memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak malas bekerja, ingin kerja mandiri, dan memiliki komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Disamping itu, karyawan juga memiliki kecenderungan untuk memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap pekerjaan yang mereka kerjakan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam situasi tersebut adalah gaya kepemimpinan partisipatif dimana para karyawan dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan. Dalam gaya kepemimpinan partisipatif tersebut, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dan bawahan adalah komunikasi dua arah. Manajer juga memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan ide atau gagasannya yang sangat berharga bagi pengembangan suatu organisasi.
Ringkasnya, dalam Teori X dan Y Douglas McGregor berusaha mengungkapkan bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda, termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya.

SUMBER :
https://books.google.co.id/books?id=NqowMZkeX3AC&pg=PT26&dq=TEORI+X+DAN+Y+DOUGLAS&hl=ban&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=TEORI%20X%20DAN%20Y%20DOUGLAS&f=false

Rabu, 11 Januari 2017

MANAJER LOGISTIK


Manajer logistik atau manajer distribusi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan penyimpanan, transportasi dan pengiriman barang. Tugas utama mereka adalah untuk mengatur penyimpanan dan distribusi barang yang aman dan efisien, dan untuk memastikan bahwa pesanan dipenuhi dengan benar.
Job Description :
1. Mengorganisir pengiriman
2. Koordinasi driver, kendaraan, beban dan perjalanan
3. Sistem operasi IT
4. Negosiasi dan menyetujui kontrak
5. Mengembangkan dan mengkonfirmasikan jadwal
6. Untuk perencanaan dan negosiasi kesulitan teknis
7. Mempersiapkan dokumen untuk badan pengatur
8. Penghubung dan mengelola staf
9. Menerapkan standar kesehatan dan keselamatan

Job Spesification :
1. Memilih lulusan dengan kualifikasi yang relevan dalam distribusi, logistik atau transportasi
2. Kualifikasi manajemen tambahan
3. Keterampilan kerja tim
4. Keterampilan manajerial
5. Kemampuan untuk memotivasi orang lain
6. Kemampuan interpesonal
7. Penalaran logis
8. Keterampilan berhitung
9. Keterampilan IT
10. Kemampuan untuk merencanakan ke depan dan menghadapi perubahan yang tak terduga


Daftar Pustaka :
https://targetjobs.co.uk/careers-advice/job-descriptions/280579-logisticsdistribution-manager-job-description

TRAINNER


Trainner bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan staf dan pengembangan, dan untuk perencanaan, pengorganisasian dan mengawasi pelatihan yang tepat.
Job Description :
1. Melakukan survei evaluasi pekerjaan
2. Penghubung dengan manajer dan mewawancarai karyawan di semua tingkatan untuk mengidentifikasi dan menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan
3. Memberikan dan mengawasi pelatihan individu atau kelompok karyawan
4. Kompilasi dan menyajikan informasi
5. Melaksanakan, memberi nasihat dan pemantauan tentang skema penilaian
6. Pengawasan dan pemantauan kemajuan yang dibuat melalui program pelatihan atau skema
7. Memastikan karyawan mendapatkan pelatihan yang diperlukan hukum
8. Merancang dan menilai program pelatihan.

Job Spesification :
1. Lulusan dari semua jurusan di perguruan tinggi. Lebih diutamakan jurusan psikologi, manajemen, dan bisnis.
2. Mampu membentuk hubungan yang baik
3. Keterampilan organisasi yang efektif
4. Keterampilan kerja tim
5. Kemampuan interpersonal
6. Mudah didekati

Daftar Pustaka :
https://targetjobs.co.uk/careers-advice/job-descriptions/279495-training-and-development-officer-job-description

PUBLIC RELATION


Job Description dari Public Relation adalah menggunakan berbagai media untuk membangun dan mempertahankan citra yang baik bagi perusahaan, organisasi atau merek melalui kampanye publisitas yang direncanakan dan aktivitas Public Relation.
Tugas lainnya termasuk:
1. Perencanaan strategi publisitas dan kampanye
2. Menulis dan memproduksi presentasi dan siaran pers
3. Berurusan dengan pertanyaan dari masyarakat, pers, dan organisasi terkait
4. Mengorganisir acara promosi seperti konferensi pers, hari terbuka, pameran, wisata dan kunjungan
5. Berbicara secara terbuka di wawancara, konferensi pers dan presentasi
6. Menyediakan klien dengan informasi tentang peluang promosi baru dan kampanye PR saat ini
7. Menganalisis liputan media
8. Komisioning atau melakukan riset pasar yang relevan
9. Penghubung dengan klien, manajerial dan jurnalistik staf tentang anggaran, rentang waktu dan tujuan
10. Merancang, menulis dan / atau memproduksi presentasi, siaran pers, artikel, leaflet, laporan, brosur publisitas, informasi untuk situs web dan video promosi.

Job Spesification :
1. Lulusan perguruan tinggi atau lulusan sekolah
2. Lulusan dari semua jurusan di perguruan tinggi
3. Pengalaman kerja yang diperoleh dalam perdagangan public relation, pemasaran, penggalangan dana, promosi acara, atau jurnalisme
4. Keterampilan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan
5. Keterampilan interpersonal yang sangat baik
6. Kemampuan IT yang baik
7. Kemampuan presentasi
8. Prakarsa
9. Kemampuan untuk memprioritaskan dan merencanakan secara efektif
10. Kreativitas



Daftar Pustaka :
https://targetjobs.co.uk/careers-advice/job-descriptions/278247-public-relations-pr-officer-job-description

Sabtu, 07 Januari 2017

Tugas 1 : Psikologi Manajemen

A. Psikologi Manajemen

Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu), sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya, tanpa adanya manajemen tentu semua tidak akan berjalan dengan baik. Dengan kita me-manage hal hal tersebut, tentu kita jadi bisa melakukan hal tersebut dengan baik dan tertata.
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.


B. Organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi dalam arti Statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung, dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggung jawab.
Sedangkan organisasi dalam arti Dinamis merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatau wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula. Dalam arti paling umum, psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal.
Karakteristik Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
1. Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
2. Punya hubungan sekunder (impersonal)
3. Punya tujuan yang khusus dan terbatas
4. Punya kegiatan kerjasama pendukung
5. Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas
6. Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.

C. Aktivitas Sumber Daya Manusia

Aktivitas sumber daya manusia (human resources activities) adalah berbagai tindakan yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi, yaitu berupa program yang dirancang untuk merespon tujuan sumber daya manusia dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada tiga hal yang patut ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia, diantaranya :
a) Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi kemasa depan dan proaktif.
b) Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan yang lebih menekankan pada solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi.
c) Sebatas dimungkinkan, manajemen sumber daya manusia haruslah memperlakukan setiap karyawan sebagai individu dan merancang program yang sesuai dengan keunikan masing-masing individu. Manajemen sumber daya manusia menempatkan upayanya, menggunakan anggarannya, dan mengerahkan tenaganya pada aktivitas yang dirancang untuk menyediakan sekumpulan orang yang terlatih dengan baik dikembangkan dengan baik, termotivasi dan terlindungi dari bahaya, sehingga mereka dapat menghadapi beragam tantangan di masa depan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen SDM haruslah terdiri dari aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas SDM adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Analisis SDM
Aktivitas perencanaan ini dilakukan untuk mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi pasokan dan permintaan akan tenaga kerja. Sedangkan, aktivitas analisis dan penilaian selektivitas SDM juga penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga daya saing organisasi. Dukungan informasi akurat dan tepat waktu yang didapatkan dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ini.
2. Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Kepatuhan pda hukum dan peraturan Kesetaraan Kesempatan Bekerja (Equal Employment Opportunity - EEO) mempengaruhi aktifitas SDM lainnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen SDM. Contohnya, perencanaan SDM harus memastikan sumber tenaga kerja yang bervariasi untuk memenuhi jumlah tenaga kerja yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan. Selain itu, pada saat perekrutan, seleksi dan pelatihan, semua manajer harus mengerti peraturan ini.
3. Perekrutan/Staffing
Sasaran perekrutan adalah untuk menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis perkerjaan (job analysis) adalah dasar dari fungsi perekrutan. Dari sini, uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (job spesification), dapat dipersiapkan untuk proses perekrutan. Proses seleksi sangatlak menekankan pada pemilihan orang yang memenuhi kriteria persyaratan (qualified) untuk mengisi lowongan pekerjaan.
4. Pengembangan SDM
Pekerjaan pasti akan berevolusi dan berubah, karena itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan untuk tanggap pada perubahan teknologi. Pengembangan semua tenaga kerja, termasuk pengawas (supervisor) dan manajer, diperlukan untuk menyiapkan organisasi menghadap tantangan ke depan. Perencanaan Karir (Career Planning) mengidentifikasi jalur dan aktivitas setiap individu yang berkembang di suatu organisasi.
5. Kompensasi dan Keuntungan
Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang melakukan kerja organisasi seperti pembayaran (pay), insentif (incentive), dan keuntungan (benefits). Perusahaan harus mengembangkan dan selalu memperbaiki sistem upah dan gaji. Program insentif seperti pembagian keuntungan dan penghargaan atas produktivitas semakin banyak dilakukan. Peningkatan biaya pada keuntungan, contohnya pada keuntungan pemeliharaan kesehatan, selalu menjadi isu penting.
6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
Kesehatan dan keselamatan fisik serta mental tenaga kerja adalah hal yang utama. Occupational Safety and Health Act (OSHA) atau Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah membuat organisasi lebih tanggap atas isu kesehatan dan keselamatan. Pertimbangan tradisional atas keselamatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja. Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan tempat kerja juga semakin penting karena kekerasan tidak jarang terjadi di sini.
7. Hubungan Tenaga Kerja dan Buruh/Manajemen
Hak-hak tenaga kerja harus diperhatikan, tidak peduli apakah ada atau tidak ada serikat tenaga kerja. Komunikasi dan pembaharuan kebijakan dan peraturan SDM sangat penting untuk dikembangkan sehingga manajer dan tenaga kerja tahu apa yang diharapkan dari mereka.

SUMBER:
http://debbysriayulestari.blogspot.co.id/2015/09/psikologi-manajemen-pengertian.html
indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28361/Psikologi+Manajemen+Rini.ppt
mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27585/Manajemen_Sumber_Daya_Manusia.doc
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://nissagreat.blogspot.co.id/2010/07/aktivitas-manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://rahmanhadid.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-psikologi-manajemen-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47840/4+sdm.pdf