Selasa, 17 Januari 2017

TUGAS 3 PSIKOLOGI MANAJEMEN

A. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Menurut Hemhiel dan Coons bahwa kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang mempimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).
Menurut Rauch dan Behling bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
Menurut Jacobs dan Jacques, kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarah berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
Wahjosumidjo menjelaskan bahwa butir-butir pengertian dari berbagai kepemimpinan pada hakikatnya memberikan makna :
1. Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
2. Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
3. Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.




B. Peran Pemimpin

Peranan pemimpin menurut hasil penelitian Henry Mintzberg adalah sebagai berikut:
1. Peranan yang bersifat interpersonal.
Dalam fungsi yang bersifat interpersonal meliputi 3 macam peran, yaitu: (a) figurehead yakni sebagai pemimpin suatu organisasi kadang-kadang harus tampil dalam berbagai upacara resmi dan undangan, misalnya hadir dalam upacara anggota stafnya, mengahdiri upacara-upacara pelantikan dan sebagainya, (b) berperan sebagai leader (penggerak) harus mampu memberikan bimbingan sehingga bawahan dapat dibina dan dikembangkan dalam pelaksanaan tugas, (c) berperan sebagai liaison (penghubung) untuk mengembangkan hubungan kerjasama, bukan hanya dengan bawahan melainkan dengan lingkungan kerja diluar satuannya dalam satuannya untuk saling tukar menukar informasi.
2. Peranan yang bersifat informasional. Menerima dan menyampaikan informasi adalah peranan penting bagi setiap manajer, sebab dalam setiap pengambilan keputusan manajer perlu informasi. Ada tiga macam peranan yang bersifat informasional, yaitu: (a) peranan sebagai pemonitor dalam arti setiap manajer harus selalu mengikuti dan memperoleh segala macam informasi seluruh proses kegiatan di satuan kerjanya, (b) peranan sebagai dissiminator, seorang manajer harus selalu memberikan informasi kepada bawahannya tentang setiap hal yang berkaitan dengan satuan kerjanya. Hal ini penting agar para bawahan selalu dapat mengikuti setiap program dan perubahan yang terjadi di lingkungan kerjanya, (c) peranan sebagai juru bicara.
3. Peranan sebagai pengambil keputusan. Dalam pengambil keputusan setiap manajer dapat berperan sebagai (a) entrepreneur, (b) mampu mengatasi segala macam kesulitan (disturbances handler), (c) mampu mengatur segala macam sumber yang ada, dan (d) mampu mewakili dalam setiap hubungan kerja dengan satuan kerja diluarnya.

SUMBER : https://books.google.co.id/books?id=B8cfnF69lOEC&pg=PA238&dq=pengertian+kepemimpinan&hl=ban&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20kepemimpinan&f=false



C. Teori X dan Y

Salah satu model perilaku kepemimpinan adalah Teori X dan Y yang dikemukakakn oleh Douglas McGregor. Teori X dan Y didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan/pegawai dan bagaimana memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari Teori X dan Y adalah :
Teori X :
1. Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
2. Karyawan selalu ingin diarahkan.
3. Manajer harus selalu mengawasi kerja.
Teori Y :
1. Karyawan suka bekerja.
2. Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri.
3. Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.

Asumsi yang dikembangkan dalam Teori X pada dasarnya cenderung negatif dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan petunjuk (directive-leadership style). Gaya kepemimpinan petunjuk sangatlah tepat diterapkan manakala karyawan yang menjadi bawahannya tersebut cenderung pasif, malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, peran pengarahan yang dilakukan oleh manajer suatu organisasi menjadi sangatlah dominan dan penting bagi kemajuan organisasinya tersebut. Tanpa arahan yang jelas dan baik, kinerja karyawan akan buruk, tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan tidak dapat diselesaikan tepat waktu, atau kualitas penyelesaian pekerjaannya rendah.
Dalam hal ini, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dengan para karyawannya cenderung menjadi komunikasi satu arah yaitu komunikasi dari manajer ke bawahan (top-down communications). Sumber komunikasi lebih didominasi dari manajer, sehingga bawahan cenderung hanya mengiyakan, tidak punya inisiatif, dan tinggal melaksanakan saja tanpa memahami apa maksud dan tujuan atau latar belakang pelaksanaan tugas tersebut.
Sementara itu, asumsi yang dikembangkan dalam Teori Y pada dasarnya cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang diterapkannya adalah gaya kepemimpinan partisipatif (participative leadership style). Dalam Teori Y diasumsikan bahwa karyawan cenderung berperilaku positif. Karyawan pada dasarnya memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak malas bekerja, ingin kerja mandiri, dan memiliki komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Disamping itu, karyawan juga memiliki kecenderungan untuk memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap pekerjaan yang mereka kerjakan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam situasi tersebut adalah gaya kepemimpinan partisipatif dimana para karyawan dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan. Dalam gaya kepemimpinan partisipatif tersebut, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dan bawahan adalah komunikasi dua arah. Manajer juga memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan ide atau gagasannya yang sangat berharga bagi pengembangan suatu organisasi.
Ringkasnya, dalam Teori X dan Y Douglas McGregor berusaha mengungkapkan bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda, termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya.

SUMBER :
https://books.google.co.id/books?id=NqowMZkeX3AC&pg=PT26&dq=TEORI+X+DAN+Y+DOUGLAS&hl=ban&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=TEORI%20X%20DAN%20Y%20DOUGLAS&f=false

Tidak ada komentar:

Posting Komentar